Rabu, 05 Oktober 2016

Potensi Taman Wisata Alam Pulau Weh, Sabang

Taman I love Sabang


Taman Wisata Alam Pulau Weh memiliki banyak potensi, baik flora maupun fauna serta jasa lingkungan. Potensi yang saat ini ditonjolkan dari TWA Pulau Weh adalah keindahan panorama lanscape lautnya yang begitu indah dan juga Kilometer 0 Indonesia yang menjadi daya tarik kuat bagi para wisatawan. Berdasarkan hasil inventarisasi yang pernah dilakukan, maka diperoleh Potensi flora dan fauna pada diwilayah TWA Pulau Weh adalah :

1. Flora
Seperti pada umumnya hutan di wilayah Indonesia, hutan pada wilayah TWA Pulau Weh merupakan jenis hutan tanah kering dengan type hutan hujan tropika basah berada pada wilayah dataran rendah.  Dari pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa hutan pada wilayah pengelolaan TWA Pulau Weh mempunyai komposisi tumbuhan yang kaya akan jenis, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya jenis tegakan yang ditemukan. Didalam kelompok hutan tersebut terjadi persaingan antara individu-individu suatu jenis atau berbagai jenis. Pohon-pohon tinggi dari lapisan teratas mengalahkan pohon yang lebih rendah. Tanaman epifit dan tanaman lain banyak di temukan dalam di kawasan diantaranya jenis pakis (Cycas Sp), kerisan (Chrysanthenum Sp), Anggrek dan Hoya (Hoya sp.)
Hoya sp.
Tiga spesies pohon yang paling dominan adalah Bayur (Pterospermum janicum), Rumok (Pterosymbium javanicum) dan Nabok (Pterospemum diversifolium. Seentara jenis-jenis lain yang terdapat di dala kawasan adalah Alban (Vitex pinnata), Sentul (Sandoricum keutjapi), Ara (Ficus racemosa) dan lain-lain.



b.  Fauna
            Jenis satwa/fauna yang hidup secara liar di pada wilayah TWA Pulau Weh jenisnya, yaitu: Monyet ekor panjang (Makaka fascicularis), Biawak (Varanus salvator), Tikus (Rattus sp.), Musang (Paradoxurus hermaphrodites), Babi hutan (Sus scrofa), Kadal (Lacerta sp.), Kalong (Pteropus sp.) dan berbagai jenis burung. 
Burung Sri Gunting
  
            Dari hasil identifikasi yang dilakukan, ditemukan berbagai tipe karang yaitu karang keras, dead scleratinia (dead coral), algae dan jenis karang lainnya. Karang keras yang diteukan tebagi dua yaitu acropora dan non acropora. Jenis acropora yang ditemukan yaitu branching, tabulate, encrusting, submassive dan digitate. Sedangkan non acropora yaitu branching, massive, submassive, encrusting, foloise, mushroom, miliepora dan heliopora. Untuk tipe algae ditemukan bentuk macro, turf, coraline, halimeda dan algal assemblage. Dan untuk jenis karang lainnya yang ditemukan adalah soft coral, sponge dan zoanthids.



            Pada Taman Laut Pulau Weh memiliki tingkat keragaman jenis ikan yang tinggi. Ikan-ikan tersebut menggunakan karang sebagai tempat berlindung, bereproduksi, mencari makan dan lain-lain.  Komposisi ikan karang yang ditemukan sebanyak 17 famili dan 180 spesies. Masing-masing famili adalah Pomacentridae (damfish), Pomacanthidae (Angelfish), Chaetodontidae (butterflyfish), Mullidaer (goatfish), Lenthrinidae (emperors), Nemipteridae (spinecheeks), Haemulidae (sweetlips), Apogonidae (cardinalfish), Cirrhitidae (hawkfish), Pseudochromidae (parrotfish), Rhinobatidae (rays), Balistidae (triggerfish), Labridae (wrasses) dan Syngnathidae (pipefish).





            Taman Laut Pulau Weh juga ditemukan Echinodermata yaitu teripang (Holothuroidea), bintang laut (Asteroidea), dan bulu babi (Echinodea).  Biota laut yang ditemukan adalah crustacea sebanyak 31 jenis, bentuk yang ditemukan berupa udang-udangan, kepiting dan crusacea yang berlindung dalam cangkang. Mollusca yang ditemukan adalah Kima, sedangkan molusca yang dapat dikonsumsi antara lain cumi dan sotong.



c. Potensi Jasa Lingkungan
Sebagian besar hutan di wilayah Kota Sabang merupakan hutan heterogen, demikian juga dengan hutan yang ada pada TWA Pulau Weh. Dari hutan alam tersebut diperoleh manfaat ekologis seperti sebagai pemeliharaan keanekaragaman hayati dan sebagai perlindungan terhadap tata air. Pada lokasi potensi wilayah unit pengelolaan TWA Pulau Weh bentang alam yang spesifik diantaranya adanya Tugu Km 0 Indonesia, Pulau Rubiah, Pulau Seulako, Hutan Mangrove, Diving spot.  Potensi ini dapat dikembangkan oleh TWA Pulau Weh sebagai potensi ekowisata.
Diving
Snorkling
Menikmati sunset

Tugu Km 0 Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar